Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 02:22:02【Sehat】825 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(3)
Sebelumnya: Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
Selanjutnya: 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
Artikel Terkait
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
- Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
- 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
- Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke
- Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
Resep Populer
Rekomendasi

Daftar makanan tinggi protein untuk bulking dan pembentukan Otot

Kiat cerdas hemat biaya bulanan, manfaatkan gratis biaya admin

Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG

Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat

IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik

Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan

SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan